Bni Griya Exo – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ( PDIP ), Hasto Kristiyanto, menekankan pentingnya pembahasan kedaulatan pangan jelang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disampaikan Hasto saat berbicara dalam diskusi bertajuk “Inovasi Teknologi dan Kebijakan Politik-Ekonomi Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan” di Kantor DPP PDIP , Menteng, Jakarta, Selasa 19 September 2023.
Jelang Pilpres 2024, PDIP Tekankan Pentingnya Bahas Pangan Ketimbang Capres-Cawapres
Hasto mengatakan, diskusi mengenai kedaulatan pangan merupakan rangkaian dari persiapan Rakernas ke-IV PDIP 2023. “Di tengah kontestasi politik kekuasaan yang sering kali hanya fokus pada aspek figur, kita mencoba untuk di dalam persiapan Rakernas yang ke-IV dengan tema ‘Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat’ menyampaikan satu kekuatan politik yang memberikan gagasan di dalam mencari solusi atas persoalan rakyat,” kata Hasto.
Hasto menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan riset dan inovasi agar Indonesia menjadi bangsa yang berdikari.
“Sekaligus peretas tatanan masa depan dengan menggunakan dasar tentang pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan riset dan inovasi agar kita bisa menjadi bangsa yang berdikari khususnya dalam bidang pangan , energi, keuangan dan sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga: Isu Prabowo Subianto Cekik Wamentan, Jokowi: Pak Prabowo Sekarang Sabar Kok
Selain itu, Hasto menerangkan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian terhadap infrastruktur pangan melalui kebijakan yang tepat sasaran.
“Juga politik pangan terkait dengan tata ruang, terkait dengan insentif bagi yang mampu melakukan suatu temuan-temuan baru di dalam meningkatkan produksi kita terutama kebijakan impor,” ucapnya.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) juga menyinggung mengenai kebergantungan Indonesia terhadap gandum.
“Ini harus dicari sebagai sebuah target dalam menyusun road map terhadap konfigurasi kebutuhan pangan nasional kita. Mana yang betul-betul kita siap berdikari, mana yang secara bertahap, kemudian kita mampu mencari suatu substisuinya,” tuturnya.
Baca Juga: Bakal Cawapres Ganjar Pranowo Mengerucut Jadi Sandiaga Uno dan Mahfud MD, PPP Ungkap Hal Ini
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia periode 2001-2004, Prof. Rokhmin Dahuri, mengatakan kesimpulan dari diskusi tersebut adalah 70 persen faktor penentu kedaulatan pangan ada pada aspek kebijakan politik ekonominya.
“Hanya 30 persen yg terkait dengan teknologi bagi on farm atau off farm. Kedua adalah bahwa PDIP melalui saran narsum akan memastikan bahwa kebijakan impor itu akan ditekan dan mengutamakan produksi dalam negeri,” tuturnya.
Kemudian, Rokhmin menuturkan subsidi menyejahterahkan petani itu pada output dan tidak input. “Dengan demikian petani sejahtera, konsumen happy dan ekonomi nasional berbasis pangan akan tumbuh kembang,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia berharap melalui diskusi ini PDIP akan menjalin komunikasi strategis dengan kelompok peneliti perguruan tinggi, kelompok industri. “Dan juga pemerintah sehingga triplehelix ini akan menguat dan menciptakan kedaulatan pangan ,” imbuh Ketua DPP PDIP itu.***